Kenalin, saya Ikhsan dan saya dokter. Saya sudah hidup seperempat abad di bumi Allah ini. Dan hal-hal rumit layaknya (mungkin) orang yang beranjak dewasa alami. Umur 25 tahun bukanlah anak-anak. Bukan lagi masa untuk bermain-main, karena ini adalah masa untuk bekerja (walaupun saya belum, hff), dan memikirkan hal-hal dalam lingkup yang semakin rumit. Saya baru selesai pendidikan dokter tahun ini. Bagi saya, umur 25 tahun ini berisi tentang :
Mau kerja di mana?..
Memang hanya satu pertanyaan. Tapi sulit untuk memutuskannya. Nah ini yang jadi bahan2 pertimbangan saya dan mungkin beberapa orang dalam mencari pekerjaan :
1. Keluarga
Menurut saya, pertimbangan ini penting adanya. Orang tua adalah objek utamanya. Kenapa? Simple aja, buat ngejagain mereka sama ngebantu2 mereka. Yaa, klo buat saya 25 tahun mereka menafkahi dan ngerawat saya, ga ada salahnya sekarang saya ada di dekat mereka. Apalagi klo orang tua cuma tinggal berdua di rumah. Untuk dokter, solusinya kerja di klinik2, BUMN, PNS, atau RS Swasta di daerah tempat tinggal.
2. Gaji
Mungkin untuk beberapa orang, ini yang jadi pertimbangan utama. Ya, ga ada salahnya. Apalagi untuk saya baru tamat dokter umum yang notabene sekolahnya nguras kocek ortu, kerja dengan gaji mumpuni adalah impian. Apalagi klo ada niat sekolah dan nikah, ya klo ga bisa keduanya, salah satunya lah biaya sendiri. Curhat sedikit, sebenarnya saya sudah dapat beberapa tawaran kerja di luar kota. Perusahaan dengan gaji gede dan RS Swasta. Tapi balik lagi ke faktor nomer 1 di atas dan nomer 3 di bawah.
3. Masa Depan
Beberapa bulan saya selesai, saya dapet kunjungan dari temen yang lulus 2 bulan sebelum saya. Dia datang bawa mobil baru, dan saya tau dia kerja sebagai dokter di perusahaan. Dehh, siapa yang ga ngiler coba, secara fresh graduate. Tapi ada faktor yang ga kalah penting, khususnya dokter, untuk melanjutkan sekolah nanti, ada beberapa PPDS yang memandang pengalaman kerja. Dan, kerja sebagai dokter di Rumah Sakit pemerintah/ swasta memiliki value yang lebih ketimbang yang perusahaan. Kecuali tentunya klo ngambil S2 nya kedokteran okupasi.
Kira-kira itu faktor2 yang jadi pertimbangan khususnya saya dalam mencari kerja. Resikonyaa.... ya, sampe sekarang saya masih freelance. Walaupun udah ada beberapa yang ngejar2 (sok iye). Hahaha.. Yang jelas, saya belajar bahwa di umur 25 tahun ini saya semakin diminta untuk menjadi dewasa. Dewasa dalam memilih yang mana yang terbaik untuk saya, keluarga, dan calon saya tentunya. Dan, semua pilihan pasti ada resikonya. Yang penting tetap semangat, dan percaya Allah punya rencana terbaik untuk kita. Amiin.
Mau kerja di mana?..
Memang hanya satu pertanyaan. Tapi sulit untuk memutuskannya. Nah ini yang jadi bahan2 pertimbangan saya dan mungkin beberapa orang dalam mencari pekerjaan :
1. Keluarga
Menurut saya, pertimbangan ini penting adanya. Orang tua adalah objek utamanya. Kenapa? Simple aja, buat ngejagain mereka sama ngebantu2 mereka. Yaa, klo buat saya 25 tahun mereka menafkahi dan ngerawat saya, ga ada salahnya sekarang saya ada di dekat mereka. Apalagi klo orang tua cuma tinggal berdua di rumah. Untuk dokter, solusinya kerja di klinik2, BUMN, PNS, atau RS Swasta di daerah tempat tinggal.
2. Gaji
Mungkin untuk beberapa orang, ini yang jadi pertimbangan utama. Ya, ga ada salahnya. Apalagi untuk saya baru tamat dokter umum yang notabene sekolahnya nguras kocek ortu, kerja dengan gaji mumpuni adalah impian. Apalagi klo ada niat sekolah dan nikah, ya klo ga bisa keduanya, salah satunya lah biaya sendiri. Curhat sedikit, sebenarnya saya sudah dapat beberapa tawaran kerja di luar kota. Perusahaan dengan gaji gede dan RS Swasta. Tapi balik lagi ke faktor nomer 1 di atas dan nomer 3 di bawah.
3. Masa Depan
Beberapa bulan saya selesai, saya dapet kunjungan dari temen yang lulus 2 bulan sebelum saya. Dia datang bawa mobil baru, dan saya tau dia kerja sebagai dokter di perusahaan. Dehh, siapa yang ga ngiler coba, secara fresh graduate. Tapi ada faktor yang ga kalah penting, khususnya dokter, untuk melanjutkan sekolah nanti, ada beberapa PPDS yang memandang pengalaman kerja. Dan, kerja sebagai dokter di Rumah Sakit pemerintah/ swasta memiliki value yang lebih ketimbang yang perusahaan. Kecuali tentunya klo ngambil S2 nya kedokteran okupasi.
Kira-kira itu faktor2 yang jadi pertimbangan khususnya saya dalam mencari kerja. Resikonyaa.... ya, sampe sekarang saya masih freelance. Walaupun udah ada beberapa yang ngejar2 (sok iye). Hahaha.. Yang jelas, saya belajar bahwa di umur 25 tahun ini saya semakin diminta untuk menjadi dewasa. Dewasa dalam memilih yang mana yang terbaik untuk saya, keluarga, dan calon saya tentunya. Dan, semua pilihan pasti ada resikonya. Yang penting tetap semangat, dan percaya Allah punya rencana terbaik untuk kita. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar