Rabu, 08 Oktober 2014

Edisi Nganggur : EKG II

Pengukuran Dasar EKG dan Nilai Normal
Sebelum menggunakan alat EKG, apalagi alat yang belum pernah digunakan, pastikan bahwa alat tersebut telah terkalibrasi dengan benar. Jika 1 mV sinyal menghasilkan defleksi 10mm dan nilai defleksi P, QRS, dan T dengan ukuran seharusnya, maka kalibrasi telah benar. Namun pada alat EKG modern telah terkalibrasi dengan sendirinya.

Gelombang-gelombang pada EKG
Berikut gelombang-gelombang yang bakal didapat dan jadi penilaian pada EKG :

Gelombang P
-          Representasi dari depolarisasi atrium
-          Defleksi postif (atau negative) sebelum kompleks QRS
-     Nilai normal <0.12 sec


Keterangan gambar EKG normal :
-          Gelombang P positif
-          T negatif
-          QRS bifasik (positif dan negatif)
-          Segmen ST isoelektrik (tidak positif ataupun negatif/ sejajar)

Interval PR
-       Representasi dari waktu yang dibutuhkan stimulus menyebar melewati atrium dan keluar melalui AV junction
-          Interval PR diukur mulai dari awal gelombang P hingga awal kompleks QRS
-          Terjadi pengisian ventrikel selama fase ini
-          Nilai normal dewasa : 0.12-0.20 sec (3-5 kotak kecil)
-       Konduksi lemah melalui AV junction à Interval PR memanjang (>0.2 sec) à1st degree heart block atau AV delay

Gambar interval PR, awal gelombang P hingga awal kompleks QRS (bisa gelombang Q atau R jika Q tidak ditemukan). Normal : 0.12-0.2 sec

Kompleks QRS
-          Representasi dari waktu yang dibutuhkan untuk stimulus menyebar melalui ventrikel
-          Tidak semua kompleks QRS terdapat Q, R, dan S
-          Gelombang Q adalah defleksi (negatif) pertama pada kompleks QRS
-          Gelombang R adalah defleksi (positif) pertama pada kompleks QRS
-          Gelombang S adlaah defleksi (negatif) setelah gelombang R
-          Nilai normal <0.12
-          Penjalaran stimulus melewati ventrikel lambat (eg. Bundle Branch Block) à QRS memanjang

Gambar Pengukuran Kompleks QRS. Pengukuran dimulai dari awal kompleks QRS (awal Q) hingga akhir (akhir S).

Variabilitas Kompleks QRS

Gambar variabilitas kemungkinan gelombang QRS. Dikatakan gelombang R jika seluruh kompleks QRS positif, gelombang QS jika seluruh kompleks QRS negatif. Huruf kapital menandakan ampitudo gelombang yang besar, huruf kecil jika amplitude gelombang kecil. Pada beberapa keadaan terdapat defleksi dua atau tiga, maka diberikan tanda “ ‘ “, contoh R’.


Segmen ST
-          Representasi dari awal repolarisasi ventrikel
-          Akhir dari kompleks QRS hingga awal gelombang T
-       Segmen ST normal jika isoelektrik (rata dengan garis utama, tidak positif ataupun negatif). Jika ada (masih dalam batas normal) elevasi/depresi < 1mm
-         Segmen ST sangat penting terutama pada pasien infark miokard.


Gambar Segmen ST. A, Normal. B, ST Elevasi. C, ST Depresi

Gelombang T
-          Representasi bagian dari repolarisasi ventrikel
-          Gelombang T normal berbentuk asimetris (puncaknya lebih dekat ke akhir gelombang)
-          Gelombang T yang simetris menunjukkan adanya kondisi abnormal (eg. MI, hiperkalemia)
Interval QT
-          Representasi kembalinya ventrikel terstimulasi ke fase istirahat.
-          Diukur mulai dari awal komplek QRS sampai akhir gelombang T
-        Nilai normal QT interval bergantung pada denyut jantung. Jika denyut jantung meningkat, maka  R-R akan memendek, mengakibatkan interval QT memendek
-       Cara terbaik untuk mengukur interval QT pada EKG adalah dengan menghitung interval QT di  setiap sadapan, kemudian menghitung rata-ratanya.
-          Nilai normal interval QT adaah 0.33-0.44 sec
-          Beberapa hal yang mempengaruhi nilai interval QT diantaranya antiaritmia.
-      Kalium, magnesium, dan kalsium rendah mengakibatkan pemanjangan interval QT, begitu juga dengan hipotermia, MI, dan perdarahan subaraknoid.
-          Hiperkaliemia dan digitalis dapat mengakibatkan pemendekan interval QT


Gambar pemanjangan interval QT (0.6 sec)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar