Pengukuran Dasar EKG
dan Nilai Normal
Sebelum menggunakan alat EKG, apalagi alat yang belum pernah
digunakan, pastikan bahwa alat tersebut telah terkalibrasi dengan benar. Jika 1
mV sinyal menghasilkan defleksi 10mm dan nilai defleksi P, QRS, dan T dengan
ukuran seharusnya, maka kalibrasi telah benar. Namun pada alat EKG modern telah
terkalibrasi dengan sendirinya.
Gelombang-gelombang
pada EKG
Berikut gelombang-gelombang yang bakal didapat dan jadi
penilaian pada EKG :
Gelombang P
-
Representasi dari depolarisasi atrium
-
Defleksi postif (atau negative) sebelum kompleks
QRS
- Nilai normal <0.12 sec
Keterangan gambar EKG normal :
-
Gelombang P positif
-
T negatif
-
QRS bifasik (positif dan negatif)
-
Segmen ST isoelektrik (tidak positif ataupun
negatif/ sejajar)
Interval PR
- Representasi dari waktu yang dibutuhkan stimulus
menyebar melewati atrium dan keluar melalui AV junction
-
Interval PR diukur mulai dari awal gelombang P
hingga awal kompleks QRS
-
Terjadi pengisian ventrikel selama fase ini
-
Nilai normal dewasa : 0.12-0.20 sec (3-5 kotak
kecil)
- Konduksi lemah melalui AV junction à Interval PR memanjang
(>0.2 sec) à1st
degree heart block atau AV delay
Gambar interval PR, awal gelombang P hingga awal kompleks
QRS (bisa gelombang Q atau R jika Q tidak ditemukan). Normal : 0.12-0.2 sec
Kompleks QRS
-
Representasi dari waktu yang dibutuhkan untuk
stimulus menyebar melalui ventrikel
-
Tidak semua kompleks QRS terdapat Q, R, dan S
-
Gelombang Q adalah defleksi (negatif) pertama
pada kompleks QRS
-
Gelombang R adalah defleksi (positif) pertama
pada kompleks QRS
-
Gelombang S adlaah defleksi (negatif) setelah
gelombang R
-
Nilai normal <0.12
-
Penjalaran stimulus melewati ventrikel lambat
(eg. Bundle Branch Block) à
QRS memanjang
Gambar Pengukuran Kompleks QRS. Pengukuran dimulai dari awal
kompleks QRS (awal Q) hingga akhir (akhir S).
Variabilitas Kompleks
QRS
Gambar variabilitas kemungkinan gelombang QRS. Dikatakan
gelombang R jika seluruh kompleks QRS positif, gelombang QS jika seluruh
kompleks QRS negatif. Huruf kapital menandakan ampitudo gelombang yang besar,
huruf kecil jika amplitude gelombang kecil. Pada beberapa keadaan terdapat
defleksi dua atau tiga, maka diberikan tanda “ ‘ “, contoh R’.
Segmen ST
-
Representasi dari awal repolarisasi ventrikel
-
Akhir dari kompleks QRS hingga awal gelombang T
- Segmen ST normal jika isoelektrik (rata dengan
garis utama, tidak positif ataupun negatif). Jika ada (masih dalam batas
normal) elevasi/depresi < 1mm
- Segmen ST sangat penting terutama pada pasien
infark miokard.
Gambar Segmen ST. A,
Normal. B, ST Elevasi. C, ST Depresi
Gelombang T
-
Representasi bagian dari repolarisasi ventrikel
-
Gelombang T normal berbentuk asimetris
(puncaknya lebih dekat ke akhir gelombang)
-
Gelombang T yang simetris menunjukkan adanya
kondisi abnormal (eg. MI, hiperkalemia)
Interval QT
-
Representasi kembalinya ventrikel terstimulasi
ke fase istirahat.
-
Diukur mulai dari awal komplek QRS sampai akhir
gelombang T
- Nilai normal QT interval bergantung pada denyut
jantung. Jika denyut jantung meningkat, maka R-R akan memendek, mengakibatkan
interval QT memendek
- Cara terbaik untuk mengukur interval QT pada EKG
adalah dengan menghitung interval QT di setiap sadapan, kemudian menghitung
rata-ratanya.
-
Nilai normal interval QT adaah 0.33-0.44 sec
-
Beberapa hal yang mempengaruhi nilai interval
QT diantaranya antiaritmia.
- Kalium, magnesium, dan kalsium rendah
mengakibatkan pemanjangan interval QT, begitu juga dengan hipotermia, MI, dan
perdarahan subaraknoid.
-
Hiperkaliemia dan digitalis dapat mengakibatkan
pemendekan interval QT
Gambar pemanjangan interval QT (0.6 sec)