Kamis, 03 Februari 2022

Guilty Dad

 

Ini adalah hari ke 3 kami terpisah yang ntah kapan kami akan bertemu lagi. Ini karena PPDS. Sebenarnya PPDS bukan suatu hal yang buruk. Tapi kondisi saat ini dimana aku tidak mempersiapkan segalanya dan menganggap remeh buat semuanya sulit. Disinilah aku merasa GAGAL. Aku gagal mempertahankan kebersamaan kami. Gagal menemani mereka sampai waktu yang ntah kapan. Dan mungkin akan ada gagal-gagal lain seiring dengan berjalannya waktu. Lebih buruk lagi, aku belum bisa mendapatkan solusi terbaik untuk kami. Disini aku semakin merasa gagal.
Bersyukur, aku punya istri yang kuat walapun sebenarnya aku tahu itu berat............




Rabu, 08 Oktober 2014

Edisi Nganggur : EKG II

Pengukuran Dasar EKG dan Nilai Normal
Sebelum menggunakan alat EKG, apalagi alat yang belum pernah digunakan, pastikan bahwa alat tersebut telah terkalibrasi dengan benar. Jika 1 mV sinyal menghasilkan defleksi 10mm dan nilai defleksi P, QRS, dan T dengan ukuran seharusnya, maka kalibrasi telah benar. Namun pada alat EKG modern telah terkalibrasi dengan sendirinya.

Gelombang-gelombang pada EKG
Berikut gelombang-gelombang yang bakal didapat dan jadi penilaian pada EKG :

Gelombang P
-          Representasi dari depolarisasi atrium
-          Defleksi postif (atau negative) sebelum kompleks QRS
-     Nilai normal <0.12 sec


Keterangan gambar EKG normal :
-          Gelombang P positif
-          T negatif
-          QRS bifasik (positif dan negatif)
-          Segmen ST isoelektrik (tidak positif ataupun negatif/ sejajar)

Interval PR
-       Representasi dari waktu yang dibutuhkan stimulus menyebar melewati atrium dan keluar melalui AV junction
-          Interval PR diukur mulai dari awal gelombang P hingga awal kompleks QRS
-          Terjadi pengisian ventrikel selama fase ini
-          Nilai normal dewasa : 0.12-0.20 sec (3-5 kotak kecil)
-       Konduksi lemah melalui AV junction à Interval PR memanjang (>0.2 sec) à1st degree heart block atau AV delay

Gambar interval PR, awal gelombang P hingga awal kompleks QRS (bisa gelombang Q atau R jika Q tidak ditemukan). Normal : 0.12-0.2 sec

Kompleks QRS
-          Representasi dari waktu yang dibutuhkan untuk stimulus menyebar melalui ventrikel
-          Tidak semua kompleks QRS terdapat Q, R, dan S
-          Gelombang Q adalah defleksi (negatif) pertama pada kompleks QRS
-          Gelombang R adalah defleksi (positif) pertama pada kompleks QRS
-          Gelombang S adlaah defleksi (negatif) setelah gelombang R
-          Nilai normal <0.12
-          Penjalaran stimulus melewati ventrikel lambat (eg. Bundle Branch Block) à QRS memanjang

Gambar Pengukuran Kompleks QRS. Pengukuran dimulai dari awal kompleks QRS (awal Q) hingga akhir (akhir S).

Variabilitas Kompleks QRS

Gambar variabilitas kemungkinan gelombang QRS. Dikatakan gelombang R jika seluruh kompleks QRS positif, gelombang QS jika seluruh kompleks QRS negatif. Huruf kapital menandakan ampitudo gelombang yang besar, huruf kecil jika amplitude gelombang kecil. Pada beberapa keadaan terdapat defleksi dua atau tiga, maka diberikan tanda “ ‘ “, contoh R’.


Segmen ST
-          Representasi dari awal repolarisasi ventrikel
-          Akhir dari kompleks QRS hingga awal gelombang T
-       Segmen ST normal jika isoelektrik (rata dengan garis utama, tidak positif ataupun negatif). Jika ada (masih dalam batas normal) elevasi/depresi < 1mm
-         Segmen ST sangat penting terutama pada pasien infark miokard.


Gambar Segmen ST. A, Normal. B, ST Elevasi. C, ST Depresi

Gelombang T
-          Representasi bagian dari repolarisasi ventrikel
-          Gelombang T normal berbentuk asimetris (puncaknya lebih dekat ke akhir gelombang)
-          Gelombang T yang simetris menunjukkan adanya kondisi abnormal (eg. MI, hiperkalemia)
Interval QT
-          Representasi kembalinya ventrikel terstimulasi ke fase istirahat.
-          Diukur mulai dari awal komplek QRS sampai akhir gelombang T
-        Nilai normal QT interval bergantung pada denyut jantung. Jika denyut jantung meningkat, maka  R-R akan memendek, mengakibatkan interval QT memendek
-       Cara terbaik untuk mengukur interval QT pada EKG adalah dengan menghitung interval QT di  setiap sadapan, kemudian menghitung rata-ratanya.
-          Nilai normal interval QT adaah 0.33-0.44 sec
-          Beberapa hal yang mempengaruhi nilai interval QT diantaranya antiaritmia.
-      Kalium, magnesium, dan kalsium rendah mengakibatkan pemanjangan interval QT, begitu juga dengan hipotermia, MI, dan perdarahan subaraknoid.
-          Hiperkaliemia dan digitalis dapat mengakibatkan pemendekan interval QT


Gambar pemanjangan interval QT (0.6 sec)


Selasa, 07 Oktober 2014

Edisi Nganggur : EKG I

Konsep Dasar
EKG adalah suatu representasi dari aktivitas elektrik jantung. Pada beberapa pasien pemeriksaan EKG merupakan kunci diagnosis. Alat EKG merekam arus elektrik jantung (voltase atau potensial) dengan cara meletakkan elektroda-elektroda  bada beberapa bagian tubuh.

Elektrofisiologi
Aktivitas jantung berkontraksi secara berirama, memompakan darah ke paru untuk dioksigenasi, kemudian ke seluruh tubuh melalui ventrikel kiri. Untuk berkontraksi, jantung membutuhkan arus listrik, yang dihasilkan oleh sel-sel pacemaker dan jaringan konduksi khusus (eg. AV Junction) di dalam jantung, serta kontrasksi dari otot jantung itu sendiri.
o   Sel pacemaker :  Osilator yang secara berkala menghasilkan rangsangan elektrik
o   Jaringan jantung khusus dan Kontraksi otot jantung : Seperti kabel yang mengalirkan sinyal elektrik

Aktivitas elektrik jantung
o   Normalnya aktivitas elektrik jantung dimulai dari SA node. Stimulus ini akan menyebar melewati Atrium kanan dan kiri. Kemudian menyebar melalui  AV node dan Bundle His yang menyusun AV Junction. Kemudian stimulus ini akan menuju  ke ventrikel kiri dan kanan dengan melintasi bundle branch kanan dan kiri (lanjutan dari bundle his). Pada akhirnya menyebar ke sel-sel otot ventrikel melalui serabut purkinje (Purkinje Fiber). Ujung dari serabut purkinje sinyal elektrik dialirkan ke otot myocardium melalui epicardium


Gambar Aktivitas Elektrik Normal Jantung


EKG Dasar : Gelombang, Interval, dan Segment
Depolarisasi dan Repolarisasi
Depolarisasi adalah proses aktivasi dari jantung, sedangkan Repolarisasi adalah istirahatnya sel-sel otot jantung sebelum depolarisasi berikutnya.

Gambar Proses Depolarisasi dan Repolarisasi. A, Sel otot jantung dalam keadaan istirahat. Tampak ion positif berada di luar sel dan ion negatif berada di dalam sel. B, Sel terstimulus (S), mulai terjadi depolarisasi. Tampak ion positif mulai bertukar tempat dengan ion negatif dari dalam sel. C, Sel yang terdepolarisasi sempurna. Tampak seluruh ion positif mengisi sel, dan ion negatif di luar. D, Repolarisasi terjadi ketika sel-sel yang terstimulasi kembali ke fase istirahat. Tampak ion negative mulai masuk kedalam sel, begitu juga sebaliknya.

Gelombang Dasar EKG : P, QRS, ST-T, dan U

Keterangan :
-          Gelombang P : Depolarisasi atrial (aktivasi)
-          Kompleks QRS : Depolarisasi ventrikel (aktivasi)
-          Segmen ST, Gelombang T, dan U : Repolarisasi ventrikel (pemulihan)     
-          Interval PR : Penyebaran stimulus elektrik melalui AV junction terjadi antara awal gelombang P dan awal kompleks QRS.

Lembar EKG

 Keterangan :
-          1 kotak kecil = 1 mm = 0.04 sec
-          1 kotak besar = 5 kotak kecil = 0.2 sec

-          1 mV= 2 kotak besar = 10 mm

Seperempat Abad yang Rumit

Kenalin, saya Ikhsan dan saya dokter. Saya sudah hidup seperempat abad di bumi Allah ini. Dan hal-hal rumit layaknya (mungkin) orang yang beranjak dewasa alami. Umur 25 tahun bukanlah anak-anak. Bukan lagi masa untuk bermain-main, karena ini adalah masa untuk bekerja (walaupun saya belum, hff), dan memikirkan hal-hal dalam lingkup yang semakin rumit. Saya baru selesai pendidikan dokter tahun ini. Bagi saya, umur 25 tahun ini berisi tentang :
Mau kerja di mana?..
Memang hanya satu pertanyaan. Tapi sulit untuk memutuskannya. Nah ini yang jadi bahan2 pertimbangan saya dan mungkin beberapa orang dalam mencari pekerjaan :

1. Keluarga


       Menurut saya, pertimbangan ini penting adanya. Orang tua adalah objek utamanya. Kenapa? Simple aja, buat ngejagain mereka sama ngebantu2 mereka. Yaa, klo buat saya 25 tahun mereka menafkahi dan ngerawat saya, ga ada salahnya sekarang saya ada di dekat mereka. Apalagi klo orang tua cuma tinggal berdua di rumah. Untuk dokter, solusinya kerja di klinik2, BUMN, PNS, atau RS Swasta di daerah tempat tinggal.

2. Gaji

      Mungkin untuk beberapa orang, ini yang jadi pertimbangan utama. Ya, ga ada salahnya. Apalagi untuk saya baru tamat dokter umum yang notabene sekolahnya nguras kocek ortu, kerja dengan gaji mumpuni adalah impian. Apalagi klo ada niat sekolah dan nikah, ya klo ga bisa keduanya, salah satunya lah biaya sendiri. Curhat sedikit, sebenarnya saya sudah dapat beberapa tawaran kerja di luar kota. Perusahaan dengan gaji gede dan RS Swasta. Tapi balik lagi ke faktor nomer 1 di atas dan nomer 3 di bawah.

3. Masa Depan
      Beberapa bulan saya selesai, saya dapet kunjungan dari temen yang lulus 2 bulan sebelum saya. Dia datang bawa mobil baru, dan saya tau dia kerja sebagai dokter di perusahaan. Dehh, siapa yang ga ngiler coba, secara fresh graduate. Tapi ada faktor yang ga kalah penting, khususnya dokter, untuk melanjutkan sekolah nanti, ada beberapa PPDS yang memandang pengalaman kerja. Dan, kerja sebagai dokter di Rumah Sakit pemerintah/ swasta memiliki value yang lebih ketimbang yang perusahaan. Kecuali tentunya klo ngambil S2 nya kedokteran okupasi.

Kira-kira itu faktor2 yang jadi pertimbangan khususnya saya dalam mencari kerja. Resikonyaa.... ya, sampe sekarang saya masih freelance. Walaupun udah ada beberapa yang ngejar2 (sok iye). Hahaha.. Yang jelas, saya belajar bahwa di umur 25 tahun ini saya semakin diminta untuk menjadi dewasa. Dewasa dalam memilih yang mana yang terbaik untuk saya, keluarga, dan calon saya tentunya. Dan, semua pilihan pasti ada resikonya. Yang penting tetap semangat, dan percaya Allah punya rencana terbaik untuk kita. Amiin.